1

Tehnik Dasar Belajar Fotografi


Teknik Belajar Fotografi

Apakah Anda tertarik untuk belajar fotografi agar bisa menghasilkan karya yang indah? Atau Anda ingin menjadi juru foto yang hebat agar bisa berkembang menjadi bisnis yang menguntungkan?

    Belajar fotografi, dari asal katanya adalah Photography (bahasa Inggris), dari 2 kata, yaitu Photo (cahaya) dan Graph (tulisan/lukisan).Fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya.Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada cahaya, berarti tidak ada foto yang bisa dibuat.Belajar fotografi, pada prinsipnya adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan, yang selanjutnya disebut lensa.Fotografi berarti teknik melukis dengan cahaya. Mungkin Anda bisa mempelajari teori dasar fotografi bisa dilakukan dalam semalam. Tapi, itu saja tentu saja tidak cukup. Satu hal yang wajib dilakukan jika ingin belajar fotografi adalah mempraktekkan teknik fotografi yang telah didapat. Jangan pernah malas untuk mengasah kemampuan. Prinsipnya, semakin banyak berlatih, maka kemampuan Anda semakin meningkat.

    Sebelum mengambil gambar sebuah objek, ada banyak hal yang harus Anda perhatikan. Hal terpenting ketika belajar fotografi adalah cepat mengenali karakteristik objek. Apakah termasuk objek diam atau bergerak. Tentu saja teknik yang digunakan untuk kedua objek ini akan berbeda. Untuk objek bergerak, dituntut skill yang lebih tinggi jika dibandingkan objek diam.
Anda bisa belajar fotografi dari pacuan kuda, misalnya. Anda bisa memilih posisi rintangan besi, yaitu ketika kuda melompat, sehingga kecepatan larinya berkurang. Posisi ini juga terlihat menarik. Sedangkan untuk objek diam, Anda dituntut untuk mampu mengeset pencahayaan dan komposisi. Tujuannya tentunya tidak lain agar foto yang dihasilkan enak dan bermakna.

Berikut 4 Dasar dalam belajar Fotografi :
  • Composition : Untuk menghasilkan gambar yang menarik, bermain dengan komposisi itu dibutuhkan. Kadang bagi pemula, objek foto selalu ditempatkan ditengah, padahal sebenarnya tidak demikian. Objek foto dapat diletakkan dan dibuat semenarik mungkin, asal menyatu dengan elemen sekitarnya. Setiap orang berbeda dalam menentukan komposisi, semua itu bergantung pada sense dan banyak berlatih.
  • Depth of Field : Menentukan ketajaman objek yang akan difotonya. Apakah objek tersebut dibuat fokus semuanya atau hanya objek utama saja yang focus, sedangkan objek lainnya tidak.
  • Exposure : Hasil foto sangat ditentukan oleh pencahayaan yang pas, tidak underexposure ataupun highexposure.
  •  Focus : Foto yang baik adalah foto yang fokus. Untuk mendapatkannya, Anda harus rajin berlatih. Selain itu, Anda juga dituntut untuk mengenal kamera yang akan dipakai.
Berikut tips singkat dalam belajar fotografi agar bisa membuat foto yang baik :
  1. Pilih objek yang menarik, yang akan menjadi pusat perhatian.
  2. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu objek utama.
  3. Waktu terbaik untuk foto outdoor adalah pagi atau sore, karena cahaya matahari mengenal objek lebih  baik.
  4. Tentukan angle atau sudut pengambilan foto yang paling baik. Tidak ada salahnya mencoba beberapa angle untuk     mendapatkan hasil yang baik.

BACA SELENGKAPNYA - Tehnik Dasar Belajar Fotografi
0

Photography Untuk Pemula

Dasar Mengusai Foto Bagi Pemula :

Dasar belajar photography dengan menggunakan camera DSLR. Menfoto dengan menggunakan camera DSLR tidaklah jauh beda dengan menfoto dengan camera compact/ point and shoot camera. Compact camera / point and shoot telah memilikki setting cahaya yang sudah diatur otomatis. Sedangkan camera DSLR memilikki setting cahaya yang bisa kita atur secara manual maupun otomatis.

Kalau sudah ada yang auto, kenapa harus pusing dengan setting secara manual?
Kalau anda mengharapkan foto yang anda jepret itu jelas, warnanya bagus, pixelnya tinggi, ya, fungsi auto sudah cukup bagus, Tetapi kalau anda pengen memberikan sentuhan yang berbeda, membuat foto kita kelihatan beda dari yang lain, membuat foto menjadi sesuatu tidak bisa terlihat dengan mata manusia, maka anda harus melakukan setting secara manual,Anda pernah mengambil obyek foto dengan hasil jepretan foto blur(tidak jelas)? Warnanya tidak memuaskan? Lightingnya kelihatan aneh? Ada beberapa situasi, fungsi automation setting tidak bisa memberikan hasil yang terbaik, kalau anda menguasi teknik mengatur sendiri pengcahayaan, pasti permasalahan teratasi.

Three Main Gateway :
Di photography, kita mempelajari dengan 3 dasar mengatur cahaya yang masuk ke sensor ataupun lebih dikenal dengan three gateway of light, three methodology, dll. Ketiga hal itu adalah Shutter Speed, Aperture, dan ISO Speed (Sensitivitas Sensor terhadap cahaya).
  • Shutter Speed adalah kecepatan tirai penutup sensor. Semakin lambat tirainya bergerak, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor. Shutter speed yang tinggi bisa menangkap object yang bergerak cepat dengan jelas, misalnya mobil yang bergerak, sedangkan shutter speed yang lambat, bisa merekam gambar dengan lambat, sedangkan benda yang bergerak bisa kelihatan motion-nya. Untuk pemahaman cahaya yang masuk melewati kecepatan shutter, kita bisa memakai analogi jendela dan pintu jendela. Ketika kita menekan tombol shutter, pintu jendela ini akan membuka, dan menutup kembali. Ketika pintu jendelanya dibuka secara lambat, cahaya yang masuk melewati kedalam ruangan semakin banyak daripada pintu yang dibuka dengan kecepatan tinggi.

  • Aperture adalah lubang cahaya yang masuk ke sensor. Ukuran aperture ditentukan oleh sebuah alat yang bernama diaphragm. Cahaya yang masuk masuk dari lensa, bergerak melewati aperture sebelum masuk ke sensor. Fungsi sebenarnya ukuran besar kecilnya aperture adalah untuk mengatur kedalaman ketajaman gambar. Aperture yang kecil mempunyai ketajaman yang lebih dalam sedangkan aperture yang besar memiliki kedalaman yang tidak dalam, sehingga object yang berada diluar dari kedalamanan akan kelihatan kabur. Bagaikan mainan laser, semakin kecil lubang cahaya laser, maka semakin jauh laser bisa memantulkan cahaya, dan semakin lebar lubang cahaya, maka semakin tidak jauh laser bisa memantulkan cahayanya. Kita bisa mengunakan kembali analogi jendela dan pintu jendela diatas untuk pemahaman pengaturan cahaya lewat aperture. Kalau kecepatan pintu jendela membuka dan menutup kembali itu adalah shutter speed, maka jendela itu sendiri adalah aperture karena cahaya memasuki sensor lewat jendela itu. Semakin lebarnya jendela maka otomatis cahaya yang masuk lebih banyak dan begitu juga sebaliknya. Satu hal yang akan selalu membingungkan pemula adalah besar aperture bukan ditentukan besar f number,, tapi sebaliknya. misalnya f 2.8 adalah aperture besar sedangkan f22 adalah aperture kecil :
    1. Aperture Besar (f/5.6)
    2. Aperture Kecil (f32)
Kombinasi antara shutter speed dan aperture adalah kunci untuk menentukan sebuah gambar itu memliki exposure yang tepat. Ketika berada di tempat yang terang seperti outdoor, kita bisa menggunakan shutter speed yang tinggi dengan aperture yang tinggi untuk mengurangi cahaya yang berlebihan masuk kedalam sensor supaya hasil dari foto tidak terlalu terang. Sedangkan ketika berada ditempat tidak terlalu terang seperti indoor, kita bisa menggunakan Aperture yang besar dan Shutter speed yang lambat. Namun shutter speed yang lambat sangat sensitive dengan pergerakan camera. Kamera yang bergerak saat shutter speed lambat berjalan akan menyebabkan gambar yang kabur. Di situasi seperti ini, penggunaan Tripod (alat tempat camera berdiri) atau kecepatan ISO bisa menjadi solusi.
  • ISO Speed adalah sensitivitas sensor terhadap cahaya. Penggunaan ISO yang tinggi bisa membantu sensor menrespon cahaya dengan lebih cepat, namun semakin tinggi ISO, akan menimbulkan noise. Noise membuat gambar kelihatan tidak jernih.
Three Main Gateway :
Dengan kombinasi tiga pintu masuk cahaya, kita bisa mengatur settingan cahaya sesuai situasi dan kebutuhan kita dimana fungsi Auto kadang tidak bisa melakukannya dengan benar. Kalau kita melihat object lewat viewfinder yang merupakan refleksi dari cermin, bagaimana kita mengetahui sebuah settingan itu over exposure atau kekurangan cahaya. Biasanya di Viewfinder ada meteran cahaya untuk kita mengatur exposure yang tepat. Begitu juga kalau melakukan live view dari LCD secara langsung, ada sebuah meter kecil terletak bagian bawah LCD atau bagian atas. Masih banyak settingan dan teknik penggunaan kamera untuk pemula.
BACA SELENGKAPNYA - Photography Untuk Pemula
2

Tips Memotret


Tehnik Memotret :


Untuk mendapatkan perencanaan yang baik perlu untuk mengumpulkan informasi yang luas tentang potret. Foto bukan sekadar hasil jepretan kamera saja, juga dapat menampilkan makna dari kepribadian dan ekspresi orang atau obyek yang ada dalam foto tersebut sehingga akan mendapatkan hasil yang berkualitas. Perlu diperhatikan tidak hanya subyek foto tersebut, namun juga pencahayaan, latar belakang, set, lokasi, pose, ekspresi muka dan warna. Meski mungkin Anda tidak mampu mengambil foto potret seindah fotografer profesional, namun dengan mempelajari beberapa teknik dasarnya, Anda bisa membuat foto potret sendiri.
Berikut ini beberapa tips dan saran untuk membuat foto potret yang baik.

  • Membuat Seseorang Tersenyum di Depan Kamera : Pastikan subyek yang Anda foto dalam kondisi atau mood yang baik untuk difoto. Misalnya Anda ingin membuat foto seorang anak kecil, maka pastikan bahwa ia tidak dalam kondisi lelah atau lapar. Juga pastikan subyek yang Anda foto tidak dalam kondisi lelah karena dapat membuat wajah dan matanya menjadi lebih tegang. Anda dapat memberikan sedikit waktu untuk beristirahat atau menikmati makanan ringan sebelum sesi pemotretan dimulai. Dengan memberi waktu jedah istirahat sambil menikmati cemilan, Anda akan membangun interaksi yang baik dengan subyek foto Anda. Bersikap ramah dan berbicaralah dengannya yang akan membantunya lebih rileks. Namun jangan membuat situasi menjadi lucu hingga subyek tersebut tertawa terbahak-bahak. Karena hal ini dapat membuat matanya menjadi juling dan membuat aliran darah di wajah lebih banyak. Cobalah mengambil gambar dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda. Semakin banyak foto yang Anda buat, semakin banyak kesempatan memperoleh foto terbaik yang menampilkan karakter orang tersebut.
  • Penanganan Orang yang Menggunakan Kacamata : Kacamata dapat menimbulkan pantulan cahaya dan membuat silau. Karena itu Anda dapat melihatnya dari viewfinder atau layar LCD kamera Anda, apakah ada pantulan cahaya yang mengganggu. Jika ternyata ada pantulan cahaya di kacamata subyek yang Anda foto, Anda dapat memintanya untuk menggerakkan kepalanya secara perlahan hingga pantulan cahaya tersebut hilang dari titik tengah matanya. Anda juga dapat memintanya sedikit menundukkan kepalanya, namun berhati-hatilah agar tidak terjadi lipatan pada dagunya jika terlalu menunduk.
  • Pengaruh Pakaian dan Penampilan Dalam Foto : Jika Anda akan mengambil foto sekelompok orang, perhatikan juga warna pakaian. Gunakan warna yang enak dipandang. Atau Anda dapat juga meminta mereka menggunakan warna yang sama.Jika Anda akan mengambil foto seseorang, warna pakaian juga perlu diperhatikan. Jika Anda ingin memfoto seseorang berbadan besar, maka sebaiknya ia menggunakan pakaian berwarna gelap. Sebaliknya jika subyek Anda berbadan kurus atau kecil, maka mintalah ia menggunakan pakaian berwarna terang. Lalu pastikan pakaian tidak kusut saat difoto. Jika orang tersebut menggunakan dasi, perhatikan apakah dasinya sudah lurus dan rapi. Lalu pastikan rambutnya telah rapi. Mata Anda mungkin tidak mampu memperhatikan ada helai rambut yang keluar dan mengganggu, namun lensa kamera akan menangkapnya dengan jelas. Lalu jika Anda akan mengambil gambar seorang wanita, Anda dapat memperhatikan make up yang digunakan telah sesuai.
  • Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Foto Outdoor atau di Luar Ruangan :  Saat mengambil foto di luar ruangan, perhatikan situasi yang menjadi latar belakang foto tersebut. Pilihlah pohon, bunga, pagar kayu, atau tembok rumah sebagai latar belakang. Jangan mengambil foto dengan latar kegiatan yang sibuk seperti jalan raya, kabel listrik, atau daerah bisnis dan sibuk. Hal ini dapat mengurangi keindahan hasil foto Anda. Ingatlah subyek Anda dalam foto potret adalah orang yang akan Anda foto saja dan bukan latar belakangnya.
  • Apa yang Perlu Diperhatikan Saat Foto Indoor atau di Dalam Ruangan: Jika Anda mengambil foto di dalam ruangan, Anda bisa mempersilahkan subyek yang Anda foto untuk duduk di kursi atau sofa yang diletakkan di depan sebuah tembok berwarna cerah atau di dekat tanaman indoor. Anda juga dapat mengatur agar latar belakang foto tersebut menggambarkan pekerjaan dan kegiatan favorit dari subyek yang Anda foto. Misalnya Anda dapat meletakkan meja atau alat jahit sebagai latar belakang.
  • Lensa Apa yang Cocok Untuk Foto Potret : Anda dapat menggunakan lensa antara 105 sampai 150 mm untuk mengambil foto potret. Jika Anda tidak dapat mengganti atau mengatur lensa kamera Anda, misalnya kamera saku (pocket camera), Anda dapat mengatur jarak antara Anda dan subyek yang difoto. Cobalah mendekati atau menjauh dari subyek hingga Anda mendapatkan posisi foto yang paling tepat.
  • Bagaimana Komposisi Foto yang Tepat : Anda dapat menyisakan sedikit jarak dari subyek yang Anda foto ke sisi foto tersebut. Jarak ini berguna jika Anda akan membuat bingkai untuk foto tersebut sehingga tidak akan memotong bagian tubuh subyek yang Anda foto. Lalu posisikan wajah atau mata dari subyek foto Anda pada area kira-kira sepertiga bagian atas atau samping atau bawah foto Anda. Dalam ilmu fotografi, teknik ini dikenal dengan nama rule of thirds. Anda juga dapat menjadikan mata dari subyek foto di bagian tengah foto Anda.
  • Bagaimana Dengan Posisi dan Sikap dari Subyek Foto : Pastikan subyek yang Anda foto dalam posisi rileks, baik saat berdiri, duduk, atau berbaring. Jika wajahnya terlalu bulat, mintalah subyek foto Anda untuk sedikit memutar kepala atau badannya sehingga hanya sebagian dari wajahnya terkena pencahayaan. Hal ini akan membuat wajahnya lebih ramping. Perhatikan posisi tubuh yang lain, seperti tangan dan kaki. Pastikan posisi tubuh dalam posisi alami atau natural. Cobalah agar subyek yang Anda foto memegang sesuatu atau melakukan pose yang alamiah. Jangan biarkan kedua tangan lurus ke bawah di samping tubuh. Hal ini sering dilakukan fotografer pemula namun akan membuat subyek terlihat kaku dalam foto.
  • Bagaimana Cara Mengambil Gambar Subyek Pasangan : Mintalah mereka untuk sedikit memiringkan kepala satu sama lain. Hal ini untuk menghindari kepala mereka sama tinggi. Cobalah menempatkan tinggi hidung salah satu orang pada ketinggian mata orang lainnya.
  • Bagaimana Dengan Pencahayaan : Jika Anda mengambil foto di luar ruangan (outdoor), saat terbaik adalah pada sore hari, karena udara lebih tenang dan warna cahaya terlihat lebih hangat. Hindari cahaya matahari terlalu terik sehingga membuat mata dari subyek foto Anda menjadi sipit karena terlalu silau.Jika matahari terlalu terik, posisikan agar matahari menyinari dari belakang subyek foto Anda. Memang hal ini akan menyebabkan wajahnya menjadi gelap karena menjadi bayangan matahari yang menyinari dari belakang. Anda dapat menggunakan flash atau blitz atau lampu kilat untuk menerangi daerah yang menjadi bayangan matahari. Anda juga dapat menggunakan reflector atau yang paling mudah menggunakan white board untuk memantulkan cahaya matahari ke bagian yang menjadi bayangan matahari. Jika mengambil gambar di dalam ruangan (indoor), gunakan blitz untuk pencahayaan. Anda juga dapat mengambil gambar di dekat jendela yang memiliki pencahayaan lebih terang. Lakukan ini di daerah yang memiliki tembok berwarna putih atau terang, karena akan memantulkan cahaya dari blitz kamera Anda sehingga lebih memperkuat pencahayaan.


BACA SELENGKAPNYA - Tips Memotret
2

Trik dan Tips Mengambil Foto Dengan Ponsel

Awal pengambilan foto dari kamera ponsel :
Sebelumnya, ini hanya dari hasil baca - baca, melakukan foto dengan berbagai obyek dan pengalaman pribadi, mulai ikut event wedding sampai iseng pengambilan obyek foto berbagai sudut pandang sebagai koleksi foto pribadi di HP. Semoga berguna bagi yang membaca :
Beberapa cara untuk mengoptimalisasi penggunaan kamera ponsel yaitu :
  1. Pastikan lensa kamera selalu dalam keadaan bersih, Lebih bagus lagi kalo ponselnya dilengkapi lens cover, ataupun lensa kamera yang akan digunakan tidak berembun.
  2. Hindari pemakaian digital zoom karena hanya mengurangi kualitas foto, kalo kamera ponsel sudah memiliki tehnologi optical zoom bisa juga digunakan, kalo ponselnya memang benar - benar dilengkapi optical zoom.
  3. Silakan menggunakan settingan resolusi foto ponsel paling tinggi atau batas maksimal resolusi yang dimiliki kamera ponsel. Semakin tinggi resolusi pixel, semakin detail hasilnya, tapi juga semakin besar ukuran filenya.
  4. Perhitungkan factor pencahayaan yang anda peroleh ketika akan mengambil suatu foto pada obyek tersebut. Lebih baik di outdoor dan memakai flash (kalo ada), kalo gelap bakal menghasilkan noise (ato pake night mode), dan jangan menantang cahaya, karena hasilnya bakal silouete.
  5. Memastikan dekat dengan obyek foto, keterbatasan resolusi dan focus yang dimiliki kamera ponsel tersebut juga harus jadi pertimbangan. Untuk pengambilan obyek foto tidak perlu terlalu dekat dengan obyek yang akan diambil fotonya, kecuali pake fitur macro (kalo ada).
  6. Dalam pengambilan obyek foto harus dalam keadaan stabil (ga goyang), juga usahakan jangan bergerak sebelum dan setelah membidik obyek bbrp detik, kalo ga mau hasilnya blur. biarpun pake autofokus sekalipun.
  7. Dalam pengambilan obyek foto bidik beberapa kali obyek yg sama, agar mendapatkan hasil yg paling bagus. Bisa juga pengambilan obyek foto diambil dengan beberapa sudut bidik.
  8. Tidak perlu membuang hasil foto gagal, kecuali kapasitas penyimpanan foto sangat minim. Karena hasil yg nampak di layar ponsel bakal beda dg yg ada di layar komputer. kadang foto gagal jadi bagus setelah mengalami editing via komputer
  9. Rename file foto diponsel jadi lebih informatif, kadang ponsel sudah dilengkapi penamaan file secara otomatis, juga tanggal. Tapi akan membingungkan kalo banyak file dalam 1 folder, kecuali ada thumbnail mode
  10. Edit hasil foto secara komputerisasi. hindari pemakaian efek yg berlebihan dan tidak perlu di ponsel, karena semuanya bisa dilakukan kemudian di komputerisasi.

Tip Tambahan:
Dalam membidik obyek, jangan terlalu kaku ataupun obyek tidak harus selalu di posisi center, apalagi landscape mode. Sering – sering bidik obyek foto untuk perbanyak file.
BACA SELENGKAPNYA - Trik dan Tips Mengambil Foto Dengan Ponsel
2

Memilih Foto Prewedding

Tips dan Triks Memilih Foto Prewedding :


1. Silakan Menentukan Konsep Yang Diinginkan :

Pentingnya konsep prewedding yang akan ditentukan outdoor atau indoor sangat diperlukan, memilih konsep foto mempunyai tujuan antara lain untuk menghemat waktu dan biaya. sampai saat ini memang banyak calon pengantin memilih konsep outdoor. Hal tersebut dikarenakan ruang gerak yang luas dan bebas, dengan pemandangan yang alami membuat anda juga akan lebih rileks dan lebih natural untuk berekspresi. Apalagi fokus foto tidak terlalu mengarah kepada anda berdua karena ada latar belakang pemandangan atau background. namun tentu saja biaya dan effort-nya juga besar.

2. Menentukan Dekorasi Dan Tema Pesta :

Tentukan dan Sesuaikan dengan Dekorasi dan Tema Pesta yang diinginkan, Apapun pilihan tema pre wedding anda, sebaiknya disesuaikan dengan tema pernikahan. Supaya nantinya foto pre wedding tersebut akan senada ataupun memiliki cerita sendiri dan masuk ke dalam dekorasi dan tema pesta anda.

Konsep Natural menjadi pilihan tema konsep pre wedding anda? Dengan menentukan dan memilih tema pre wedding, sesuaikan dengan kepribadian anda dan pasangan. Supaya nantinya ketika pemotretan semua akan berjalan lebih natural dan tidak terlihat canggung didepan kamera. Jadi, bagi anda yang merasa tipikal sedikit narsis, sebaiknya pilihan konsep natural bisa menjadi pilihan anda. Karena konsep natural itu menitik beratkan pada ekspresi dan interaksi yang harmonis dari anda berdua.

3. Bebas Dan lepas berekspresi :

Tidak perlu minder atau canggung! Apabila anda dan pasangan tidak memiliki bakat model didepan kamera. Jangan berkecil hati dulu dunks. Cobalah berpose sesuka anda berdua bebas dan lepas berekspresi. Pose apapun yang membuat anda nyaman, happy, juga merasa enjoy.

4. Ungkapan Perasaan Anda :


Jangan lupa untuk menunjukkan rasa sayang anda terhadap pasangan. Ini bisa bermacam-macam bentuknya. Ada yang memang tatapan mata sudah cukup untuk menunjukkan rasa sayang ataupun ada yang sebaliknya dengan berekspresi mengusili atau menggodanya hingga ngambek. Apapun bentuk rasa sayang anda, yang penting anda harus bebas dan lepas.



5. Kenali Kepribadian Pasangan :

Mengenali kepribadian pasangan juga bisa menjadi ide sebagai tema foto pre wedding anda lho. Mungkin dari hobby, kebiasaan saat weekend ataupun kegiatan yang biasa anda lakukan bersama pasangan.

Nuansa apa yang anda dan pasangan suka juga bisa sebagai alternative ekspresi tema pre wedding anda, karena juga salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk hari yang special buat anda. Apakah anda atau pasangan suka gaya romantis, funky ataupun klasik itu semua terserah anda ataupun pasangan anda.
BACA SELENGKAPNYA - Memilih Foto Prewedding
7

The Sanctuary

A place That we need to protect so we can always enjoyed and come just to get in a place of Sanctuary. (RanuGumbolo, Semeru. Java Indonesia)
BACA SELENGKAPNYA - The Sanctuary